Pada 28 Mei, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan pada hari Rabu bahwa bank sentral akan waspada terhadap risiko bahwa fluktuasi besar dalam imbal hasil obligasi jangka panjang dapat memengaruhi biaya pinjaman jangka pendek dan memiliki dampak yang lebih besar pada ekonomi. Komentar tersebut menggarisbawahi fokus BOJ yang berkembang pada volatilitas baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi jangka panjang, yang dapat memengaruhi diskusi bank sentral tentang laju tapering obligasi bulan depan. Menurut ringkasan survei yang dirilis oleh Bank of Japan, banyak pelaku pasar obligasi tampaknya menyerukan untuk mempertahankan atau sedikit memperlambat laju tapering dari tahun fiskal 2026. Fokusnya adalah pada tanggapan BoJ pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 16-17 Juni, ketika BoJ akan meninjau program tapering obligasi yang ada dan mengusulkan rencana untuk tahun fiskal berikutnya dan seterusnya.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Bank Sentral Jepang waspada terhadap fluktuasi imbal hasil obligasi jangka panjang yang memengaruhi biaya pinjaman.
Pada 28 Mei, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan pada hari Rabu bahwa bank sentral akan waspada terhadap risiko bahwa fluktuasi besar dalam imbal hasil obligasi jangka panjang dapat memengaruhi biaya pinjaman jangka pendek dan memiliki dampak yang lebih besar pada ekonomi. Komentar tersebut menggarisbawahi fokus BOJ yang berkembang pada volatilitas baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi jangka panjang, yang dapat memengaruhi diskusi bank sentral tentang laju tapering obligasi bulan depan. Menurut ringkasan survei yang dirilis oleh Bank of Japan, banyak pelaku pasar obligasi tampaknya menyerukan untuk mempertahankan atau sedikit memperlambat laju tapering dari tahun fiskal 2026. Fokusnya adalah pada tanggapan BoJ pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 16-17 Juni, ketika BoJ akan meninjau program tapering obligasi yang ada dan mengusulkan rencana untuk tahun fiskal berikutnya dan seterusnya.