Indeks Harga Konsumen AS bulan Juli (CPI) akan segera dirilis, dan pasar secara umum memperkirakan tingkat inflasi akan sedikit naik. Analisis menunjukkan bahwa CPI keseluruhan mungkin naik tahun ke tahun menjadi 2,8%, sementara CPI inti atau mencapai 3,1%, mencatatkan angka tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pengaruh kebijakan tarif terhadap harga barang.
Meskipun indikator inflasi menunjukkan tren naik, pasar keuangan tetap sangat memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan September. Saat ini, pasar memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin lebih dari 95%. Namun, ada perbedaan pendapat di dalam Federal Reserve mengenai arah kebijakan. Beberapa pejabat menekankan bahwa kinerja pasar tenaga kerja lemah, mendukung kebijakan pelonggaran; sementara yang lain khawatir tentang keberlanjutan inflasi, cenderung untuk tetap berhati-hati.
Data CPI kali ini akan menjadi indikator penting untuk menilai dampak kebijakan perdagangan terhadap sisi konsumsi. Diperkirakan bahwa dampak langsung dari tarif dapat menyebabkan CPI inti naik sekitar 0,12 poin persentase secara bulanan. Namun, pengurangan persediaan perusahaan mungkin akan membatasi keberlanjutan dampak ini.
Reaksi pasar terhadap data CPI mungkin cukup sensitif. Jika kenaikan bulanan CPI inti melebihi 0,4%, itu dapat memicu penurunan tajam di pasar saham; sementara jika di bawah 0,25%, itu dapat meningkatkan aset berisiko.
Dalam jangka panjang, beberapa lembaga memperkirakan bahwa inti CPI mungkin akan turun menjadi sekitar 2,5% pada akhir tahun. Namun, jika inflasi di sektor jasa meningkat, hal ini dapat memperkuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga.
Secara keseluruhan, data CPI bulan Juli kemungkinan akan semakin menguatkan pola ekonomi 'inflasi moderat namun pekerjaan lemah', sehingga penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September masih menjadi pilihan yang paling mungkin. Namun, jika data jauh melebihi ekspektasi, hal ini dapat memperburuk perbedaan kebijakan di antara para pengambil keputusan. Data yang akan segera dirilis ini akan memberikan petunjuk ekonomi yang penting bagi para pelaku pasar dan pembuat kebijakan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Indeks Harga Konsumen AS bulan Juli (CPI) akan segera dirilis, dan pasar secara umum memperkirakan tingkat inflasi akan sedikit naik. Analisis menunjukkan bahwa CPI keseluruhan mungkin naik tahun ke tahun menjadi 2,8%, sementara CPI inti atau mencapai 3,1%, mencatatkan angka tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pengaruh kebijakan tarif terhadap harga barang.
Meskipun indikator inflasi menunjukkan tren naik, pasar keuangan tetap sangat memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan September. Saat ini, pasar memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin lebih dari 95%. Namun, ada perbedaan pendapat di dalam Federal Reserve mengenai arah kebijakan. Beberapa pejabat menekankan bahwa kinerja pasar tenaga kerja lemah, mendukung kebijakan pelonggaran; sementara yang lain khawatir tentang keberlanjutan inflasi, cenderung untuk tetap berhati-hati.
Data CPI kali ini akan menjadi indikator penting untuk menilai dampak kebijakan perdagangan terhadap sisi konsumsi. Diperkirakan bahwa dampak langsung dari tarif dapat menyebabkan CPI inti naik sekitar 0,12 poin persentase secara bulanan. Namun, pengurangan persediaan perusahaan mungkin akan membatasi keberlanjutan dampak ini.
Reaksi pasar terhadap data CPI mungkin cukup sensitif. Jika kenaikan bulanan CPI inti melebihi 0,4%, itu dapat memicu penurunan tajam di pasar saham; sementara jika di bawah 0,25%, itu dapat meningkatkan aset berisiko.
Dalam jangka panjang, beberapa lembaga memperkirakan bahwa inti CPI mungkin akan turun menjadi sekitar 2,5% pada akhir tahun. Namun, jika inflasi di sektor jasa meningkat, hal ini dapat memperkuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga.
Secara keseluruhan, data CPI bulan Juli kemungkinan akan semakin menguatkan pola ekonomi 'inflasi moderat namun pekerjaan lemah', sehingga penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September masih menjadi pilihan yang paling mungkin. Namun, jika data jauh melebihi ekspektasi, hal ini dapat memperburuk perbedaan kebijakan di antara para pengambil keputusan. Data yang akan segera dirilis ini akan memberikan petunjuk ekonomi yang penting bagi para pelaku pasar dan pembuat kebijakan.