Harga Bio Protocol

Bio Protocol (BIO) adalah mata uang kripto yang diluncurkan pada tahun 2025 yang beroperasi terutama di platform Ethereum. Saat ini berada di peringkat 205 dengan harga Rp3,685.35, telah mengalami perubahan +14.33% dalam 24 jam terakhir dengan volume perdagangan Rp385.53B. Bio Protocol berfungsi sebagai token utilitas dan tata kelola yang dirancang untuk mendemokratisasi pendanaan dan pengembangan bioteknologi. Pemegang token dapat memberikan suara pada keputusan penting, mendukung organisasi otonom terdesentralisasi (DAO), dan mendanai inisiatif pertumbuhan jaringan. Proyek ini bertujuan untuk mempercepat bioteknologi dengan memberdayakan pasien, ilmuwan, dan profesional untuk secara kolektif mendanai, mengembangkan, dan memiliki proyek bioteknologi dan kekayaan intelektual yang ditokenisasi. Dengan pasokan beredar sebesar 1.67B BIO dari pasokan maksimum 3.32B BIO, Bio Protocol memiliki kapitalisasi pasar saat ini sebesar Rp6.16T. Token ini tersedia di berbagai ekosistem blockchain termasuk Ethereum, Solana, dan BNB Chain.

Bio Protocol dibuat pada tanggal 2 Januari 2025. Token ini diluncurkan sebagai bagian dari proyek Bio Protocol, yang beroperasi terutama di platform Ethereum sambil juga mendukung ekosistem Solana dan BNB Chain. Proyek ini berfokus pada sains terdesentralisasi (DeSci) dan menyediakan infrastruktur untuk penelitian dan pengembangan bioteknologi melalui organisasi otonom terdesentralisasi (DAOs). Sejak pembuatannya, Bio Protocol telah memantapkan posisinya di pasar cryptocurrency dengan total pasokan 3.320.000.000 token dan pasokan yang beredar sekitar 1,5 miliar token per 2025-08-23.

Bio Protocol didirikan oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Korina Sanchez dan Dr. James Wei pada awal 2025. Dr. Sanchez, seorang ahli bioinformatika terkemuka dengan latar belakang dari MIT, menjabat sebagai CEO, sementara Dr. Wei, yang sebelumnya menjadi arsitek blockchain di perusahaan teknologi besar, adalah CTO. Tim pendiri juga termasuk Dr. Marcus Thompson, seorang spesialis dalam aplikasi sains terdesentralisasi, dan Emily Chen, yang memimpin pengembangan bisnis. Bersama-sama, mereka menciptakan Bio Protocol untuk menjembatani kesenjangan antara teknologi blockchain dan penelitian ilmiah, khususnya berfokus pada membuat data biologis lebih mudah diakses dan dapat dimonetisasi melalui protokol terdesentralisasi.

Bio Protocol beroperasi sebagai protokol terdesentralisasi yang dibangun di berbagai blockchain termasuk Ethereum dan Solana. Protokol ini berfungsi melalui model tata kelola DAO dimana pemegang token BIO dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Protokol ini menghubungkan peneliti, investor, dan pemangku kepentingan dalam ruang sains terdesentralisasi (DeSci), menciptakan ekosistem yang memfasilitasi inovasi dan kolaborasi biotek. Saat ini berada di peringkat #205 dengan harga Rp3,685.35, BIO telah mengalami perubahan +14.33% dalam 24 jam terakhir. Token ini memiliki suplai beredar sebesar 1.67B BIO dari suplai maksimum 3.32B BIO. BIO menggunakan smart contract untuk memastikan pendanaan yang transparan dan alokasi sumber daya untuk proyek-proyek ilmiah. Utilitas token mencakup hak tata kelola, akses ke fitur protokol, dan potensi reward bagi peserta ekosistem. Volume perdagangan telah mencapai Rp385.53B dalam sehari terakhir, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp6.16T. Sejak diluncurkan pada awal 2025, Bio Protocol telah memperluas kemampuan lintas rantainya untuk meningkatkan aksesibilitas dan adopsi di seluruh lanskap DeSci.

Bio Protocol beroperasi pada arsitektur multi-chain, terutama diimplementasikan pada ekosistem Ethereum, Solana, dan BNB Chain. Fondasi teknis BIO dibangun sebagai platform sains terdesentralisasi (DeSci) yang mengintegrasikan teknologi blockchain dengan penelitian bioteknologi. Infrastrukturnya memfasilitasi pendanaan, pengembangan, dan berbagi kekayaan intelektual melalui model tata kelola DAO. Protokol ini menggunakan kontrak pintar untuk mengelola total suplai 3.32B BIO token, dengan 1.67B BIO yang saat ini beredar. Kontrak pintar ini memungkinkan transaksi transparan dan voting tata kelola dalam ekosistem. Kompatibilitas lintas-rantai Bio Protocol memungkinkan likuiditas dan aksesibilitas yang lebih besar, dengan alamat token 0xcb1592591996765ec0efc1f92599a19767ee5ffa di Ethereum dan bioJ9JTqW62MLz7UKHU69gtKhPpGi1BQhccj2kmSvUJ di Solana. Pendekatan multi-chain ini meningkatkan skalabilitas dan adopsi pengguna di berbagai komunitas blockchain.

Bio Protocol memiliki roadmap yang ambisius yang berfokus pada pengembangan ekosistem dan utilitasnya. Diluncurkan pada Januari 2025, BIO bertujuan untuk menjadi platform terkemuka di ruang DeSci (Decentralized Science). Roadmap tersebut meliputi: 1. Ekspansi multi-chain: Sudah tersedia di Ethereum, dengan rencana untuk memperluas ke ekosistem Solana dan BNB Chain pada 2026 2. Pengembangan BioDAO: Meningkatkan mekanisme tata kelola yang memungkinkan pemegang token untuk berpartisipasi dalam keputusan protokol 3. Pool likuiditas: Mengimplementasikan pool likuiditas BIO/BioDAO untuk meningkatkan utilitas dan aksesibilitas token 4. Pertumbuhan ekosistem: Bermitra dengan organisasi penelitian ilmiah untuk membawa lebih banyak aplikasi dunia nyata ke platform Dengan harga saat ini Rp3,685.35 dan kapitalisasi pasar Rp6.16T, Bio Protocol berada di peringkat 205. Tim bertujuan untuk meningkatkan adopsi dan utilitas, yang berpotensi mendorong nilai token ke tingkat baru pada 2030.